Monday 7 January 2008

Mona

Cerita ini bermula dari waktu saya masih berumur kurang lebih 10 sampai 13 tahun. Persisnya saya sudah lupa. Waktu itu saya mempunyai teman bernama Alex. Alex tinggal dengan keluarganya tidak jauh dari tempat saya tinggal. Alex mempunyai seorang kakak perempuan bernama Mona. Umurnya 4-5 tahun lebih tua dari kami, jadi waktu itu saya dan Alex masih SD kelas 5, sedangkan dia sudah SMA.

Mona ini orangnya seksi sekali. Bukan berarti dia sering pakai baju seksi atau bicara yang nyerempet-nyerempet hal begituan, tapi tidak tahu kenapa kalau saya sedang berada dalam satu ruangan dengan dia, selalu pikiran saya membayangkan hal-hal yang erotik tentang dia yang saya tidak pernah terpikirkan sama wanita lain.

Tubuhnya sebetulnya biasa-biasa saja, tidak terlalu tinggi, tapi proporsional. Dan kalau orang sekarang bilang, body-nya bahenol dan tetap jelas lekuk-lekuk tubuhnya tampak bila dia berpakaian. Rambutnya panjang sebahu dengan payudara yang sedikit lebih besar dari rata-rata, dan mengacung ke atas.

Suatu ketika saya sedang main ke rumah Alex, Ayah Mona sedang membetulkan mobilnya di kebun depan rumah Mona. Kami semua berada di situ melihat ke dalam mesin mobil tersebut. Saya berdiri persis kebetulan di sebelah Mona. Dia berada di sebelah kanan saya. Pada waktu itu Mona memakai baju jenis baju tidur, berbentuk celana pendek dan baju atasan. Warnanya biru muda sekali sampai hampir putih dengan gambar hiasan bunga-bunga kecil yang juga berwarna biru muda.

Lengan bajunya lengan buntung, dan pas di pinggir lengan bajunya di hiasi renda-renda berwarna putih manis. Bajunya karena itu pakaian tidur jadi bentuknya longgar dan lepas di bagian pinggangnya. Bagian bawahnya berupa celana pendek longgar juga, sewarna dengan bagian atasnya dengan bahan yang sama.

Semua melihat ke dalam mesin mobil sehingga tidak ada yang melihat ke arah saya. Pada saat itu lah saya melirik ke arah Mona dan melihat payudara Mona dari celah bawah ketiaknya. Perlu diingat bahwa tinggi badan saya pada umur itu persis sepayudara Mona. Dia tidak menggunakan BH waktu itu. Puting susunya yang coklat dan mengacung kelihatan dengan jelas dari celah itu karena potongan lengan bajunya yang kendor. Hampir seluruh payudara Mona yang sebelah kiri dapat kelihatan seluruhnya. Tentu saja dia tidak sadar akan hal itu.

Suatu ketika ada juga saat dimana kami sedang bersama-sama melihat TV di ruang tamu. Saya duduk di sofa untuk satu orang yang menghadap langsung ke TV. Dan Mona duduk di sofa panjang di bagian sebelah kiri dari TV di depan kiri saya. Saya dapat langsung melihat TV, tapi untuk orang yang duduk di sofa panjang itu harus memutar badannya ke kiri untuk melihat TV, karena sofa panjang tersebut menghadap ke arah lain.

Mona akhirnya memutuskan untuk berbaring telungkup sambil melihat TV karena dalam posisi tersebut lebih mudah. Dia memakai baju tidur berupa kain sejenis sutera putih yang bahannya sangat lemas, sehingga selalu mengikuti lekuk tubuhnya. Baju tidur ini begitu pendek sehingga hanya cukup untuk menutupi pantat Mona. Bagian atasnya begitu kendor sehingga setiap kali tali bahunya selalu jatuh ke lengan Mona dan dia harus berulang-ulang membetulkannya.

Dalam posisi telungkup begitu baju tidurnya pun tersingkap sedikit ke atas dan menampakkan vagina Mona dari belakang. Kebetulan saya duduk di bagian yang lebih ke belakang dari pada Mona, jadi saya dapat melihat langsung dengan bebasnya. Semakin dia bergerak, semakin bajunya tersingkap ke atas pinggulnya. Mona pada saat itu tidak memakai pakaian dalam sama sekali, karena kebetulan rumah sedang sepi dan sebetulnya itu waktu tidur siang.

Kadang-kadang pahanya merenggang dan vaginanya lebih jelas kelihatan lagi. Mona agaknya tidak perduli kalau saat itu saya sedang berada di situ juga. Sesekali dia bangun untuk ke dapur mengambil minum, dan sekali ini tali bajunya turun lagi ke lengannya dan menampakkan sebagian payudara kiri Mona. Kali ini dia tidak membetulkannya dan berjalan terus ke arah dapur.

Karena banyak bergerak dan membungkuk untuk mengambil sesuatu di dapur, akhirnya payudara kirinya betul-betul tumpah keluar dan betul-betul kelihatan seluruhnya. Sambil berjalan balik dari dapur, Mona tidak kelihatan perduli dan membiarkan payudara kirinya tetap tergantung bebas. Sesekali dia betulkan, tapi karena memang baju tidurnya yang belahan dadanya terlalu rendah, akhirnya turun lagi dan turun lagi. Dan setiap kali payudaranya selalu meledak keluar dari balik bajunya, kalau tidak yang sebelah kanan yang sebelah kiri. Mona tetap kelihatan seperti tidak terjadi apa-apa, walaupun satu payudara terbuka bebas seperti itu.

Mona kembali berbaring telungkup di sofa panjang melihat ke arah TV. Sekarang payudara kanannya yang tergantung bebas tanpa penutup. Setelah beberapa lama dan menggeser-geser posisinya di atas sofa, sekarang baju tidurnya sudah tidak rapi dan terangkat sampai ke pinggulnya lagi. Karena posisi pahanya yang sekarang tertutup, saya hanya dapat melihat sebagian bawah pantat Mona yang mulus dan sexy.

Mona menggeser posisinya lagi, dan sekarang tali baju yang sebelah kiri turun. Sekarang kedua payudaranya bebas menggantung di tempatnya tanpa penutup. Dari posisi saya tentunya hanya dapat melihat yang bagian kanannya karena saya duduk di bagian kanan. Mona balik lagi ke dapur untuk yang kesekian kalinya mengambil minum dan tetap membiarkan payudaranya terbuka dengan bebas. Dan balik lagi telungkup melihat TV.

Saya mencoba mengajaknya mengobrol dalam posisi itu. Tentu saja tidak mungkin karena dia menghadap ke arah TV. Pertama-tama dia ketahuan sedang malas diajak ngobrol dan hanya terlihat ingin melihat TV. Karena saya tetap bertanya-tanya ini itu ke dia, akhirnya dia pun mulai menanggapi saya.

Suatu ketika karena dia harus menghadap saya tetapi malas duduk, akhirnya dia membalikkan diri ke arah kanan untuk menghadap ke saya. Pada saat itu lah vaginanya terlihat dengan sempurna terpajang menghadap saya. Perlu diketahui, payudara Mona masih tetap tergantung bebas dan padat tanpa penutup karena dia tidak repot-repot lagi membetulkan letak tali bajunya.

Baju tidur Mona terangkat lagi sampai ke pinggul. Dan dia tetap ngobrol seperti seakan-akan tidak terjadi apa-apa. Cukup lama juga kami ngobrol dengan posisi dia seperti itu. Kadang-kadang malah kakinya mengangkang menampakkan vaginanya. Dan dia tetap bersikap seakan-akan tidak ada apa-apa dan tetap berbicara biasa.

Akhirnya saya tidak kuat lagi. Suatu saat, pada saat dia mengambil makanan dari atas meja dan posisinya membelakangi saya, vagina Mona mengintip dari celah pahanya dari belakang tepat 1-2 meter di depan wajah saya. Saya buka retslueting saya yang dari tadi sudah berisi penis yang sudah keras tidak kepalang tanggung, dan mengeluarkannya dari celana dalam saya.

Dari belakang saya menghampiri Mona perlahan. Pada saat ini dia masih belum tahu dan masih tetap memilih-milih makanan, sampai terasa ada tangan yang memegang kedua payudaranya dari belakang dan merasakan ada benda panjang, besar dan hangat menyentuh-nyentuh di sela-sela paha dan belahan pantatnya.

Mona terkejut. Saya tetap meremas dan memainkan kedua payudara Mona dengan kedua tangan saya dan mulai perlahan-lahan menyelipkan penis saya ke dalam vaginanya. Vagina Mona selalu basah dari pertama karena dia dapat menjaga situasi dirinya sehingga tetap basah walaupun pada saat-saat dia tidak nafsu untuk bermain sex. Penis saya masuk ke dalam Vagina Mona dari belakang. Mona melenguh tanpa dapat berbuat apa-apa karena semuanya berlangsung begitu cepat. Tangannya bertumpu ke atas meja makan.

Mungkin dia bertanya-tanya juga dalam hati, ini anak SD tapi nafsunya sudah seperti orang dewasa. Saya mulai membuat gerakan maju mundur sambil tangan saya masih meremas-remas payudaranya. Mona terdorong-dorong ke meja makan di depannya, payudaranya bergoyang-goyang seirama dengan dorongan penis saya ke dalam vaginanya. Kaki Mona dalam posisi berdiri mengangkang membelakangi saya.

Akhirnya saya klimaks. Sperma demi sperma menyemprot dengan kuatnya ke dalam vagina Mona, sebagian meleleh keluar dari dalam vagina ke bagian paha dalam Mona yang masih berdiri mengangkang membelakangi saya. Setelah semprotan terakhir di dalam vagina Mona, kami masih berdiri lemas tanpa merubah posisi. Kepala saya lunglai ke depan, kepala Mona juga, napas kami terengah-engah, dan keringat banjir membasahi tubuh kami.

Akhirnya saya menarik penis saya keluar dari vagina Mona, dan kembali memasukkannya ke dalam celana dalam dan menarik kembali retslueting ke atas. Mona masih terengah-engah dalam posisi yang belum berubah bertumpu dengan kedua tangan ke atas meja makan. Vagina dan belahan pantatnya masih terpajang bebas bergerak seirama dengan desah napasnya.

Saya kembali duduk di depan TV, dan Mona kembali ke sofa panjang tempat tadi dia berbaring, tapi sekarang dia tidak telungkup, melainkan duduk tanpa membetulkan letak dan posisi bajunya atau membersihkan bekas-bekas sperma dan keringat yang ada di sekujur tubuhnya.

Mona duduk bersandar rileks dan vaginanya terlihat terpajang dengan jelas karena posisi duduknya yang terbuka lumayan lebar. Matanya setengah terpejam tergolek di atas sandaran sofa. Tangannya lunglai di samping badannya. Napasnya masih terengah-engah. Dia melirik sedikit ke arah saya dan tersenyum. Saya pun tersenyum nakal padanya bagaikan normalnya anak umur 13 tahun. Dan dia berdiri berjalan masuk menuju ke kamar tidurnya.

Mona ini kalau lagi merasa sendirian di rumah memang betul-betul cuek. Pada saat lain dimana saya sedang main ke rumah Alex tapi Alexnya belum pulang sekolah, Mona kerap kali memakai baju semaunya dan sangat minim tanpa repot-repot pakai pakaian dalam. Kadang-kadang hanya memakai T-shirt sebatas pantat yang kebesaran dan longgar tanpa pakai apa-apa lagi, dan sudah kebiasaan Mona kalau duduk posisinya tidak rapi, sehingga pinggul dan selangkangannya seringkali merenggang dan menampakkan vaginanya yang segar dan basah.

Kadang-kadang dia hanya memakai gaun tidur putih 'backless' tipisnya yang mini dengan belahan dada rendah sebatas puting, sehingga puting susunya seringkali nampak mengintip keluar. Atau mondar-mandir hanya memakai kimono handuk hijau mudanya sebatas paha. Dan kalau pakai kimono begitu dibiarkannya tali pinggangnya tidak diikat hingga bagian depannya tubuhnya terbuka. Jalan ke dapur atau duduk nonton TV di sofa tanpa membenarkan letak kimononya, atau makan siang setengah telanjang. Dan Mona sudah biasa begitu jika merasa tidak ada orang di rumah. Vaginanya selalu bebas tanpa penutup.

Ada kalanya dimana dia baru pulang sekolah dan masih berbaju SMA putih abu-abu. Semasuknya di rumah yang pertama dilepas adalah celana dalam dan BH-nya dulu. Dan itu dilakukannya dengan ekspresi seperti dia sedang melepas sepatu dan kaos kakinya, yaitu di ruang tamu, dan di depan mata saya.

Pernah celana dalam dan BH-nya dilempar ke arah wajah saya sambil dia tertawa bercanda, atau biasanya dilemparkan saja semaunya di lantai. Terus biasanya dia kemudian makan siang sambil nonton TV dengan baju OSIS SMA-nya ditambah payudaranya yang montok padat berisi dan terkocok-kocok jika Mona bergerak dengan puting susunya yang tercetak jelas. Biasanya penis saya perlahan-lahan mengeras.

Kalau lagi tidak tahan, tanpa basa basi saya buka retslueting celana, keluarkan penis, angkat rok SMA-nya sampai ke pinggang, tidak perduli dia sedang melakukan apa dan memasukkan penis saya tanpa minta ijin dia dulu. Biasanya sih dia kaget, tapi tidak berkata apa-apa sambil mulai menikmati gerakan penis saya mengaduk-ngaduk vaginanya.

Setelah sperma saya tumpah di dalam, dia pun kembali meneruskan apapun aktivitasnya yang sempat terhenti oleh sodokan penis saya. Malah seringkali sepertinya aktivitas Mona tidak terganggu dengan adanya gesekan penis tegang dalam vaginanya. Karena pernah suatu waktu dia masak di dapur dengan telanjang bulat karena mungkin pikirnya tidak ada orang di rumah.

Selagi dia masih menghadap ke arah kompor, pelan-pelan dari belakang saya menghampiri dengan penis teracung. Perlahan-lahan saya selipkan penis berat saya yang sudah keras di antara celah selangkangannya dari belakang.
Dia kaget dan menengok sebentar, dengan suaranya yang khas dan nada cuek biasanya dia hanya bilang, "Eh kamu..!"
Kemudian secara refleks dia melebarkan posisi antara kedua kakinya, sedikit menunggingkan pantatnya dan membiarkan saya bermain dengan payudaranya dan melanjutkan memasukkan penis saya dari belakang dan menyantapnya sampai selesai.

Memang karena badan saya yang masih setinggi bahunya, setiap kali saya harus naik ke kursi agar dapat memasukkan penis saya ke dalam vagina Mona. Dan itu saya lakukan 'anytime-anywhere' di rumahnya selama hanya ada Mona sendiri di rumah.

Sepertinya Mona begitu merangsang karena pakaiannya dan cara dia menempatkan posisi tubuhnya yang seakan-akan selalu menyediakan vaginanya yang segar, bersih, sehat, basah dan berlendir itu 24 jam buat limpahan sperma dari penis saya yang bersih, besar, berat dan panjang (walaupun waktu itu saya masih di bawah umur) ini di dalamnya. Mungkin ini yang membedakan dia dengan remaja-remaja perempuan lainnya.

cerita 17 tahun cerita dewasa cerita cerita sex cerita seks cerita cerita seks cerita panas cerita seru cerita lucah indonesia cerita dewasa cerita sedap cerita perkosaan cerita sex melayu cerita seks melayu cerita porn 17 tahun 17tahun seks cerita koleksi seks cerita melayu seks gambar seks siswi smu bugil bugil gadis bugil model indonesia bugil foto bugil indonesia bugil foto 20 bugil foto agnes bugil artis bugil artis indonesia bugil gambar artis melayu bogel gambar melayu gambar bogel gadis melayu gambar lucah pramugari seks teen seks video cerita melayu seks indonesia cerita dewasa gambar bogel gambar janda bogel gambar lucah dewasa cewek bugil mahasiswi bugil model bugil

Gita Mahasiswi Plus

Gita memantapkan hati dan niatnya sebelum ia memasuki sebuah rumah mewah di depannya, namun ia berharap tak ada yang melihatnya memasuki tempat itu.Sesampainya di dalam keraguan kembali muncul dihatinya,"haruskah aku melakukan semua ini...?"namun ia teringat akan segala kebutuhannya, ia tak punya uang lagi untuk memenuhinya.Ayahnya ditangkap polisi dengan tuduhan korupsi , seluruh harta orang tuanya disita, ibunya meninggal karena stress.Kini ia menjadi mantap, ia harus melakukan ini atau ia tak akan punya uang sepeser pun bahkan untuk membeli makanan"cari siapa ya...?" seorang wanita setengah baya menyambutnya di depan pintu."anu..maaf...saya...mau cari pekerjaan..." kata gita."pekerjaan..?" wanita itu kelihatan heran dan sedikit curiga , " disini....?"gita sedikit bingung harus bicara apa."iya..pekerjaan...sebagai..emmm.sebagai....." gita berusaha mencari kata kata yg tepat"kamu tahu ini tempat apa....?" kata wanita itu bernada menyelidik" ya..saya tahu...." gita mengangguk"pernah melakukan ini sebelumnya..?" tanya wanita itu gita menggelengkan kepala"hmmm..kamu masih kuliah.....?"iya.....tapi saya....""butuh uang.....standar lah disini..." kata wanita itu memotong"nama kamu siapa...?" tanya wanita itu sambil melambai memanggil seseorang"gita...tante....."seorang wanita muda berpakaian sangat sexy datang mendekat"nah..gita.....kamu tahu kan apa kerjaan di panti pijat..? setiap dapat klien kamu dibayar seratus ribu, kalo mereka mau dipijat bugil ada tambahan biaya....."panjang lebar wanita itu menjelaskan tentang upah gita selama ia bekerja ditempat itu.

Setelah gita menyetujuinya ia menyuruh wanita muda tadi untuk membawa gita,"susan, coba kamu bawa gita berkeliling "sambil berkeliling memperlihatkan fasilitas panti pijat itu, susan juga mengingatkan jika terkadang ada klien yg permintaannya aneh aneh, bahkan sampai bondage.Mendengar cerita susan, gita kembali ragu, namun ia sudah terlanjur masuk ia bertekad akan menjalani semua ini.Gita sebenarnya gadis yg cukup cantik , meski nasibnya tak seindah wajahnya, wajahnya yg "innocence" membuat gemas banyak pria, rambut sebahu , buah dada 32B, dan pantatnya yg bulat sempurna, dengan penampilan seperti itu, bahkan gita lebih terlihat sebagai pelajar sma dibandingkan mahasiswi.

Gita kemudian dibawa ke sebuah ruangan dimana telah menunggu seorang pria usia 30 tahunan."dia pemilik panti pijat ini....namanya oom bob" kata susan.Susan kemudian berbicara sejenak dengan bob , lalu meninggalkan gita berduaan disana."halo...saya bob....panggil saja oom bob...." kata bob sambil mengulurkan tangannya"gita, oom..." jawab gita menyambut uluran tangan bob.Bob tidak segera melepaskan genggaman tangannya, ia menatap gita bagai sedang menaksir sebuah karya seni."ok kalau begitu..." katanya kemudian sambil melepaskan jabatan tangannya.Bob kemudian melepaskan satu persatu pakaiannya, sehingga ia telanjang bulat.

Penisnya kelihattan cukup besar, setidaknya membuat gita agak tercekat."nah gita..coba urut punya oom......"kata bob.gita perlahan mendekat dan berlutut d antara kaki oom bob, kedua tangannya menggenggam penis bob, dan dengan gerakan yang teratur ia mulai memijit penis bob, naik turun.Bob terlihat tersenyum dan puas dengan pijitan gita,"coba pake mulut ....." perintahnya gita dengan patuh memasukkan penis itu ke dalam mulutnya, dan menyusuri penis tersebut maju mundur dengan bibirnya, suara geraman dan kocokan berirama mengiri semua nya."uughh...you are....uughhh...." bob menggeram sambil meremas rambut gita sampai acak acakan.Gita terus melakukan oral dengan santai, ia sering melakukannya dengan mantan pacarnya dulu.sampai beberapa lama akhirnya , penis oom bob menyemburkan cairannya, oom bob menahan kepala gita agar seluruh spermanya tertelan oleh gadis itu."hahahah..bagus..bagus...kamu berbakat juga ternyata.......hahahaha...kamu diterima......"kata oom bob senang.Gita masih berlutut dilantai dan tertunduk malu, kini sudah tak mungkin lagi untuk kembali.

Sabtu malam adalah malam pertama gita menjalani pekerjaanya sebagai massage girl. "anak anak....pak burhan sudah datang...." kata tante mirna sambil mengantar seseorang yg wajahnya sepertinya gita kenal, pak burhan adalah salah seorang pejabat pemerintah, dan wajahnya sering muncul di televisi menyuarakan gerakan moral , sangat bertolak belakang dengan apa yg dia lakukan sekarang.Sebagai pelanggan tetap tempat itu, mata pak burhan langsung menangkap barang baru di tempat itu.Tak mempedulikan godaan para perempuan lain , ia mendekati gita."hai...gadis manis....kamu siapa....?" tanya pak burhan...."ehh..gita ..ehh..oom...."jawab gita"baru ya disini....." tanya pak burhan"ini emang hari pertamanya dia oom..." susan yg menjawab ditimpali dengan anggukan kepala gita. "ooh.....bagus..ayo.....langsung ke dalam...oom udah pegel pegel nih..." kata pak burhan sambil menarik tangan gita masuk ke sebuah kamar.Gita sedikit senang dan gugup menghadapi pelanggan pertamanya."oom mau mandi dulu..?" tanya gita"ga usah...langsung aja...."kata pak burhan sambil melepaskn seluruh pakaiannya, sementara gita merapikan tempat tidur dan baby oil."loo..kok bajunya ga dibuka..." kata pak burhan ketika melihat gita berdiri di sisi ranjang masih berpakaian lengkap.

"oom bukain ya..." kata pak burhan sambil membuka satu persatu kancing baju gita, dan melemparkan jatuh blouse gita, sambil melepas bra gita , pak burhan menyempatkan meremas sejenak buah dada gita yg menggiurkan itu, barulah ia kemudian melepas rok dan dalamn gita, sehingga gita pun kini tealnjang bulat.Pak burhan lalu berbarin telungkup di ranjang , dan gita mulai melakukan pemijatan. Saat gita meratakan baby oil di punggung pak burhan dan memijat, pak burhan dengan santai mengajaknya mengobrol banyak hal, sehingga suasananya cukup cair., pak burhan tak henti henti memuji pijatan dan sentuhan gita.Kemudian pak burhan membalikkan badan, penisnya tegak tegang perkasa."pijat refleksinya dong ...." kata pak burhan sambil tersenyum, gita mengerti maksudnya.Gita mulai memijat mijat penis pak burhan, sementara pak burhan aktif meremas remas buah dada gita,gita memijat, dan mengocok makin kuat saat rangsangan di buah dadanya membuatnya semakin terbang melayang.Gita kemudian menggantikan tangan dengan mulutnya, penis besar pak burhan kini memenuhi mulutnya,dengan mulutnya ia menghisap dan bergerak naik turun menyusuri panjang penis itu.

"uagghhhh..gila....hebat kamu......" kaya pak burhan terlihat puas gita terus mengocok, mengulum , dan menjilat penis itu sehingga membuat pak burhan semakin terbuai oleh kenikmatan.Tak butuh waktu lama sampai penis itu semakin mengang dan mengejang dan akhirnya menyemburkan seluruh isinya, gita membersihkan sisa sisa sperma dengan menjilatinya, membuat pak burhan semakin tertawa puas, ia pun memberi tip yang cukup besar.Malam pertama gita , ia harus melayani 6 orang tamu, namun hasil yg didapatkan cukup lumayan, ia tak akan menyesali keputusannya terjun ke dunia seperti ini.Malam mingu berikutnya, tante mirna menyuruh gita untuk memakai seragam sma, karena ada pelanggan yg menginginkan dipijat oleh gadis sma.Dengan wajah polos gita, tak sulit bagi gita untuk menjelma menjadi gadis sma.

Malam itu gita memakai kemaja putih sma ketat dengan dua kancing atasnya dibuka, dan rok abu abu pendek, dibaliknya ia tak memakai apa apa lagi.pukul 9 malam, pelanggan itu tiba, dan langsung terpana melihat kecantikan dan kemolekan gita yang terbalut seragam sma.Pelanggan yang dimaksud ternyata adalah pak chandra, ia adalah salah seroang konglomerat papan atas indonesia, beberapa hari lalu ia baru lolos dari tuduhan korupsi , maka hari ini ia ingin merayakannya."halo..saya chandra.....kamu pasti gita..?""betul oom...."'yukk...." pak chandra tak sabar membawa gita ke kamar."oom...mau mandi dulu......" tanya gita"iya..tapi kamu lihat ya...." kata pak chandra sambil mencolek buah dada gita.Pak chandra pun mandi dengan pintu terbuka agar gita bisa melihatnya, dan ia meminta gita selagi ia mandi, gita harus melakukan rangsangan sendiri.Dan begitulah, sambil pak chandra di kamar mandi, gita mengelus ngelus pahanya sendiri sampai ke pangkal paha, menyibakan rok pendeknya, kemudian tangannya meremas remas buah dadanya sendiri sambil mengerang dan merintih.."aahhhhh...awww,,,aauuhhh........ahhhhhhhh.... ."ia membuka satu persatu kancing bajunya , memperlihatkan buah dadanya , meremasnya kembali dan memainkan putingnya."oooooh........aaaahhhhh...ooouuhhhhh......awwww.. ....."entah karena ia terangsang atau menjiwai , ia tak menyadari pak chandra mendekatinya, ia baru menyadari saat penis pak chandra sudah ada di depan mulutnya, tanpa membuang waktu sedetik pun , penis tersebut telah masuk ke mulut gita.

Gita mulai memaju mundurkan kepalanya, memberikan sensasi kenikmatan pada penis pak chandra.Gita memainkan jurus jilatan dan hisapan mautnya , sampai akhirnya sperma pak chandra menyembur masuk ke mulutnya....'huhuhu..bagus..bagus..." kata pak chandra,pak chandra kemudian menerkam dan menindih tubuh gita, buah dada gadis itu diremas dan disedot sedotnya bagai bayi, membuat gita mengerang dan merintih..."oooooh....oom......pelan....oom.......ahhhhhhhh.. awhhhhh...."pak chandra kemudian menyusuri lekuk lekuk tubuh gita dengan lidahnya, menimbulkan sensasi geli dan birahi pada gita."ooh....hihii..awahhh..geliii..aww.....oom....ahhh ....oom......."gita semakin menggelinjang tak karuan saat sapuan lidah pak chandra mencapai klitorisnya, birahinya kini sudah hampir mencapai puncaknya.Puas menjilati dan meng "obok obok" tubuh gita , pak burhan menyuruh gita untuk bersiap dlm posisi doggy style.Setelah bersiap pada posisinya, dengan lembut dan perlahan pak chandra mulai memasukan penisnya,dan mendorongnya perlahan, namun kian lama kian cepat.

Sambil menggenjot gita, tangan pak chandra tidak menganggur, buah dada gita yg menggantung ia remas remas, bebrapa kali pantat gita ia pukul sampai memerah."aww...oom.......uuhhhh...pe...aahh..lan.......don g...ahhhhh..."setiap sodokan pak chandra membuat gita semakin dekat pada orgasme, ia membenamkan wajahnya di bantal menahan suara rintihan dan erangan kenikmatan dari mulutnya."uughh.....gita...uughhh..kamu....hebat....ahhh... ." geram pak chandra keduanya menggeram dan mengerang menambah erotis suasana ruangan itu, smpai akhirnya keduanya bersamaan mencapai orgasme...."aaaaaaaahhhhhh....aahhhhhhh..." gita berteriak panjang lengan dan lutut gita melemah membuatnya ambruk di kasur dengan tubuh pak chandra diatasnya, dengan penis masih menancap, malam itu mereka akhiri dengan mandi bersama, di kamar mandi pak chandra masih sempat menyetubuhi gita dengan posisi berdiri, membuat seluruh tenaga gita habis malam itu.Tips dari pak chandra adalah yg paling besar dari semua tips yg ia terima, hal yg layak ia terima mengngat ia harus bekerja sangat keras, untunglah tante mirna mengerti keadaanya dan menyuruh gita beristirahat dan tidak menerima tamu dulu.Pak chandra dan pak burhan menjadi langganan tetap gita disana, mereka berdua tak mau dilayani siapa pun kecuali gita.

Sampai pada akhirnya pak burhan ingin memiliki gita hanya untuk miliknya, ia menebus gita dari tante mirna , dan menjadikan gita sebagai simpanannya sampai sekarang.Hal itu menjadi berkah tersendiri bagi gita, kini ia tak lagi khawatir akan kehabisan uang , rumah dan mobil pun kini ia punya, meski jauh dalam hatinya ia berharap ia bisa hidup normal dan menjalani kehidupan bekeluarga seperti halnya orang lain.....hanya saja...entah kapan..........

cerita 17 tahun cerita dewasa cerita cerita sex cerita seks cerita cerita seks cerita panas cerita seru cerita lucah indonesia cerita dewasa cerita sedap cerita perkosaan cerita sex melayu cerita seks melayu cerita porn 17 tahun 17tahun seks cerita koleksi seks cerita melayu seks gambar seks siswi smu bugil bugil gadis bugil model indonesia bugil foto bugil indonesia bugil foto 20 bugil foto agnes bugil artis bugil artis indonesia bugil gambar artis melayu bogel gambar melayu gambar bogel gadis melayu gambar lucah pramugari seks teen seks video cerita melayu seks indonesia cerita dewasa gambar bogel gambar janda bogel gambar lucah dewasa cewek bugil mahasiswi bugil model bugil

Pesta di rumah Ita

Cerita ini terjadi sekitar setahun yang lalu, tahun kedua-ku bersekolah di luar negeri. Aku sedang mandi dan mempersiapkan diri untuk pergi ke pesta malam itu di rumah temanku, Ita, yang juga sekolah di universitas yang sama denganku.
Semester kami baru saja berakhir, dan pesta ini untuk merayakan itu. Hampir semua mahasiswa Indonesia diundang ke pesta ini di rumah Ita. Ita memang anak orang kaya dan orang tuanya membelikan dia sebuah rumah ketika dia memutuskan untuk meneruskan sekolah di sini. Sedangkan aku, hidup pas-pasan saja, tinggal di sebuah apartemen mungil di dekat sekolah. Meskipun menurutku, apartemen itu lebih enak dan mudah diurus, toh yang datang biasanya hanyalah Ita, atau cowok-cowok ku. Ya, sejak aku kehilangan keperawananku tak lama setelah tiba di sini, aku jadi sering uring-uringan seperti ketagihan seks. Sebagai akibatnya, aku sering mengundang cowok-cowok, baik orang Indonesia, atau bule, untuk ke apartemenku berhubungan seks. Untuk menjaga reputasi dan nama baik-ku, aku hanya tidur dengan 3 cowok indonesia yang kupercaya bisa tutup mulut, dan aku malah lebih sering tidur dengan orang bule yang baru sekali bertemu.
Malam itu aku memutuskan untuk mengenakan baju yang seksi, karena Ita menyuruhku untuk menemani Tom. Tom adalah orang bule yang sering bergaul dengan orang-orang Indonesia, dia juga sekelas denganku di universitas. Orangnya ganteng, dan kudengar dia memang menaruh hati pada Ita, tetapi Ita sudah punya cowok, dan hubungan mereka sudah serius, jadi Ita memintaku untuk mengalihkan perhatian Tom darinya.

Setelah memilih-milih baju dari lemariku, aku mulai mengenakan celana dalam G-string yang berenda-renda, dengan rok mini hitam, tube top pink tanpa bra. Tak lupa pula aku mengenakan anting hadian ulang tahun dari orang tuaku, dan sebagai aksesori terakhir yang kubawa, beberapa kondom. Aku tidak tahu apakah Tom bebas dari penyakit menular atau tidak, dan aku pun tidak ingin mengambil resiko tertular.
Sesampainya aku di rumah Ita, aku langsung mencari Ita untuk lapor diri dan mengucapkan selamat ultah.

"Vanessa, Tom masih belum nyampe tuh, ntar kalo gua ngeliat dia gua panggil elu deh," kata Ita.
"OK. gua mau nyari minuman dulu deh. Happy birthday, yah!" ujarku sambil ngeloyor pergi mencari minum.
Aku mulai berjalan ke arah wet bar yang ada di rumah Ita, ketika aku bertemu dengan Indra, tak sengaja aku menubruk dia ketika dia keluar dari WC.
"Ouch.. sori nih. Eh, Vanessa, udah lama engga ketemu," kata Indra sambil matanya mengerling nakal. Indra termasuk salah satu cowok yang pernah one night stand denganku, dulu sebelum aku menyadari bahwa dia ternyata tidak bisa dipercaya untuk tutup mulut.
"Eh.. Indra.. gak apa-apa. Iya nih udah lama engga ketemu," kataku sambil beringsut pergi. Aku selama ini berusaha menghindari ketemu Indra soalnya dia pasti akan minta jatah lagi. Tapi Indra dengan sigap bergerak dan mengapit tubuhku ke tembok, "Ness, gua udah lama kangen banget sama elo nih. Elo tau kan, gua sekarang udah putus sama si Cynthia. Adik gua ini udah sebulan belum dipuasin. Gua jadi inget terus waktu dulu tidur sama elo. Apa elo engga pengen merasakan kejantanan gua lagi?"
Aku mulai merasakan sesuatu yang keras mendesak perutku di bawah. "Dra, please jangan.. gua ada date nih malem ini. Kan engga enak sama date gua," kataku sambil berusaha mendorong Indra, tetapi Indra tetap lebih kuat dariku, dan menekan tubuhku ke tembok,"ayo dong Ness, bentar aja.. gimana kalo elu oralin gua deh."
"Dra, nanti deh.. kalo pesta udah beres, gua puasin elo. gimana?" aku sudah mulai putus asa, dan terpaksa menawarkan itu.
Indra tersenyum sesaat, lalu matanya turun ke arah buah dadaku yang tertutup tube top tipis. Puting susuku sudah mulai mengeras akibat kejantanan Indra yang menekan perutku dari tadi dan kemungkinan harus memuaskan dua cowok malam itu.
"oke.. nanti aku cari kamu, sayang," sambil berbicara, Indra menyelipkan tangan-nya ke dalam rok mini-ku dari bawah, dan meremas pantatku. Lalu dia pergi.

Aku berdiri menyender ke tembok sesaat, tanpa kusadari napasku sudah terengah-engah dan jantungku berdebar-debar gara-gara adrenalin yang mengalir deras.
Kuteruskan berjalan ke wet bar dan mengambil minuman Bombay Sapphire. Sambil meminum sedikit-sedikit, aku berjalan ke balkon rumah Ita. Di perjalanan ke balkon itu aku melihat beberapa cowok yang pernah merasakan tubuhku. Jack(bule) adalah orang pertama yang meniduriku di LA, pada hari pertama sekolah semester pertama di sini. Anto suka sekali bersenggama di tempat-tempat tersembunyi di sekolah, beberapa kali kami melakukan-nya di WC perpustakaan dan di kelas-kelas kosong. Budi, dengan badan-nya yang berotot dan atletis, sering menusukkan kejantanan-nya dulu ke dalam tubuhku di kamar mandi fitness center sekolahku. Kami dulu memang suka pergi bersama ke sana untuk berolahraga. Tapi hari ini aku menghindari semua cowok-cowok itu, dan pergi menunggu datangnya Tom.


Tak lama kemudian, Tom muncul di balkon diganden Ita yang kelihatannya sudah ingin melepaskan tangan Tom. "Tom, ini dia.. dari dulu gua pengen ngenalin elu duaan, kayaknya cocok deh hehe.. Enjoy!" Ita pun pergi kembali ke dalam.

"Tom, nama gua Vanessa," aku mengulurkan tangan untuk bersalam.
"Halo, gua kayanya sekelas dengan elu deh. EE411 ?"
Kami mulai mengobrol tentang sekolah, kelas, dan teman-teman kami. Tom mengobrol sambil sesekali mencuri pandang ke arah Ita. Ita memang kelihatan hot sekali malam itu dengan gaun potongan rendah di dada-nya. Chris, cowok Ita, berdiri di sampingnya, dan kelihatannya sudah tak sabar ingin menyeret Ita ke kamar tidur, tangannya dari tadi sudah menjelajahi punggung, pantat, dan kadang-kadang buah dada Ita.

Tom tampaknya mulai menyadari bahwa Ita sama sekali tak tertarik dengan dia.
Kami sudah mengobrol di balkon selama sekitar satu jam, dan Ita tidak sekalipun datang ikutan mengobrol, atau melihat ke arah kami. Kupikir, ini lah kesempatanku dengan Tom, kuambil tangan Tom, "Tom, I know you like Ita, but she's already with someone else" kucium perlahan bibir Tom, dan aku melihat dalam-dalam ke matanya yang biru indah, hampir membuatku orgasme di situ juga. Tom membalas ciumanku, dan kami french-kiss di balkon sambil berpelukan hampir selama setengah jam. Aku memutuskan untuk mengajak Tom ke tempat yang lebih sepi.. Kutarik tangan Tom menuju pintu kedua di balkon itu, yang kelihatannya gelap.

Kubuka pintu kaca itu, dan ternyata itu menuju kamar tidur Ita. Kudorong Tom ke atas ranjang, dia menari aku ke atas tubuhnya, dan kami pun mulai berciuman dengan lebih panas. Tangan kanan Tom mulai turun ke arah pantatku, dan menarik rok-ku ke atas. Sementara itu tangan kirinya menurunkan tube-top ku dan mulutnya mulai menjilat-jilat puting susuku. Kutarik kepalanya ke dadaku yang telanjang sambil mendesah-desah. Enak sekali rasanya.
Tiba-tiba Tom mendorong tubuhku ke ranjang, dan dia naik ke atasku. "Ness, gua dari dulu udah pengen mencicipi tubuh elu, sejak gua ngeliat elu di kelas, elu selalu terlihat seksi. Sudah lama aku ingin melakukan ini denganmu," Tangan-nya meraba-raba ke bawah perutku, dan menggosok-gosok kelentitku. Aku menggelinjang tidak karuan sambil tanganku meremas sprei. Dengan sekali sentakan, Tom merobek celana dalamku, dan menghujamkan penisnya ke dalam tubuhku. Napasku tersentak, orgasme pertamaku malam itu tiba-tiba melanda tubuhku, hampir saja aku menjerit kalau Tom tidak menutup mulutku dengan tangannya.

Sementara itu Tom terus bergoyang di atasku, kejantanannya yang kekar dan panjang bergerak keluar masuk lubang senggamaku. "Gua suka banget cewek asia, cantik-cantik, dan cepat sekali basahnya," ujar Tom ditengah mengent*tiku. Tangan Tom mulai mencubit puting susuku, dan mulutnya sesekali menjilati buat dadaku, membuatku hampir menjerit-jerit lagi. Kali ini, Tom menciumi aku dalam-dalam sambil bergoyang-goyang. Aku pun menutup mata, dan menggoyangkan pinggulku menikmati persetubuhan ini.
Tom berganti posisi lagi dengan menarik tubuhku untuk duduk di pangkuan dia. Rok dan tube-top ku masih bergantung di pinggangku menyerap sedikit keringat yang mulai keluar, sementara Tom masih berpakaian lengkap, hanya penisnya saja yang keluar. Kami berdua bersenggama sambil menghadap ke pintu kaca yang menuju ke balkon. Ditengah desahan nafsuku, aku melihat Indra sedang merokok sambil mengobrol dengan Budi di balkon.
Tangan Tom yang kiri meremas-remas buah dadaku, dan tangan kanan-nya mengusap-usap kelentitku sambil penisnya menusukku dari bawah. "Toommm... aku sebentar lagi keluarr..."
"Ness, tunggu bentar... ahh.. aku juga udah mau keluarrrr"

Kami berdua pun berpacu menuju kenikmatan, dan akhirnya kurasakan tubuh Tom menegang, dan penisnya membesar. Cairan sperma kurasakan hangat di dalam vaginaku, membuatku juga orgasme. Tom menjilat-jilat payudaraku sambil menungguku "turun" lagi. Rasanya aku hilang tenaga sama sekali, dan akupun tiduran di dada Tom sambil bernapas terengah-engah.
"Vanessa, apa ini berarti kita sekarang pacaran? " tanya Tom.

Aku tersenyum,"Engga Tom, ini berarti kita sudah pernah have sex bersama. Seriously, gua cuma mau have fun, engga ada apa-apa lagi kok."
Tom menarik napas lega, dia bangkit dari ranjang, mencium keningku, sambil meremas buah dadaku sekali lagi, lalu dia memasukkan penisnya lagi, dan pergi keluar kamar tidur.
Sebelum keluar, dia mengambil celana dalamku yang robek, dan memasukkannya ke dalam kantung kemeja dia,"untuk kenang-kenangan" katanya sambil tersenyum nakal.

Aku pun bangun, dan membereskan pakaianku seperti semula minus celana dalamku.
Setelah berkaca, dan memastikan aku kelihatan rapi, aku mulai berjalan keluar sambil berhati-hati untuk menghindari Indra yang masih sedang di balkon rumah.

"Ness!" Ita memanggilku dari ruang keluarga. Akupun berjalan cepat-cepat ke arah Ita, sambil mengawasi balkon. "Ness, thanks banget yah tadi bicara sama Tom. Tadi dia dateng & bilang ke gua good luck dengan Chris, kayanya dia udah engga terobsesi sama gua lagi deh." Huh.. kalo aja Ita tahu apa yang mesti gua lakukan untuk itu, pikirku,"Gak apa-apa Ita, Happy birthday! Gua mau pulang dulu deh, capek nih" ujarku. Ita memelukku sebelum aku pulang,"Vanessa, kok kamu keringetan sih ?" tanya Ita. Aku sedikit merasa bersalah tadi meniduri Tom di ranjang Ita,"ah.. enggak tadi dapur terlalu banyak orang."
Ita perlahan-lahan menurunkan tatapannya ke arah kakinya. Aku mengikuti arah tatapannya penuh tanda tanya, dan setelah aku melihat segumpal cairan putih di jari kaki Ita, akupun menyadari apa yang terjadi. Ternyata cairan sperma Tom telah mengalir keluar vaginaku, dan karena aku tidak mengenakan celana dalam, menetes ke kaki Ita. Rumah ita memang penuh dengan dentuman house music, dan sebagai akibatnya, aku harus berdiri dekat Ita dan berbicara di kuping Ita.
Ita pun ternyata menyadari apa yang telah terjadi, dan tersenyum padaku,"I hope you had a good time tonight.. ayo deh pulang, capek kan ?" Aku tersenyum lemah, dan berjalan ke arah pintu rumah Ita.
Karena aku tiba di pesta terlambat, mobilku diparkir agak jauh dari rumah Ita.

Begitu aku sampai di mobilku, aku mulai mencari-cari kunci mobilku di dalam tas tanganku.
Tiba-tiba kudengar ada orang berjalan di belakangku. Sebelum aku sempat membalik, dia telah mendorong tubuhku keras-keras ke mobilku dan membekap mulutku. "Ness, elo suka ngent*tin orang bule ya? Tapi sama gue elo engga mau? Gua juga tau udah berbulan-bulan elo ngehindarin gua terus" Ternyata Indra! "Loe kira tadi gua engga bisa ngedenger ranjang di rumah Ita ngebentur tembok pas elu ngent*tin Tom ? Nih rasain tongkol gue bikinan dalam negeri!" Indra meraba-raba selangkananku untuk melepaskan celana dalamku, tapi tentu saja dia tidak bisa menemukannya karena disimpan oleh Tom. "Engga pake celana dalem Ness ? Tentu aja.. elu sebenernya dateng ke pesta Ita udah pengen ngent*t, yah ? sengaja mencari mangsa ? "
Tanpa memberi kesempatan padaku untuk menjawab, Indra dengan kasar menyetubuhiku dari belakang sambil masih membekap mulutku. "Ohhh.. enak banget deh memiawlu, ness. Ahhhhh.. Si Cynthia engga ada apa-apanya dibanding badan elo." Tangan Indra yang satunya lagi meraba-raba dan memilin puting susuku. Rok miniku sudah naik ke pinggangku, dan penis Indra keluar masuk dengan cepat dari liang senggamaku. Aku mulai merasakan nafsuku naik, dan orgasme mendekat. Terus terang aku terangsang sekali dengan omongan jorok Indra, dan perkosaan dengan kasar seperti ini. "Ness,.. elo emang cewek bispak.. Ngent*t dengan dua cowo satu malem. cewek gila seks yah elo.." Diomongi seperti itu terus, aku pun hilang kendali, dan orgasme sambil menggeliat di pelukan Indra. "Ohh.. gua bisa ngerasain memiaw elo meremas-remas tongkol gua. Suka yah di perkosa seperti ini ? huh?" Indra kembali menghinaku dengan omongannya. Tapi apa daya.. memang aku menikmatinya, dan malah orgasme diperkosa seperti ini.

Tak lama kemudian, Indra pun orgasme, dan menyemprotkan spermanya di dalam rahimku. Entah sudah berapa kali aku orgasme diperkosa olehnya. Tanpa bicara, Indra memasukkan kembali penisnya, dan menarik retsleting celananya. Sebelum dia berjalan kembali ke rumah Ita, aku sempat menggumamkan.. "Dra, kapan lagi maen?". Indra hanya tersenyum, dan langsung berjalan.
Aku merasa lemas sekali, dan terduduk di samping mobilku sampai merasa cukup kuat untuk menyetir kembali ke apartement ku. Air mani Tom dan Indra bercampur dengan cairan birahiku mengalir keluar dari vaginaku. Akupun masuk ke mobil, dan mulai menyetir pulang, tak sabar untuk mandi dan tidur setelah melayani dua pria malam itu.

cerita 17 tahun cerita dewasa cerita cerita sex cerita seks cerita cerita seks cerita panas cerita seru cerita lucah indonesia cerita dewasa cerita sedap cerita perkosaan cerita sex melayu cerita seks melayu cerita porn 17 tahun 17tahun seks cerita koleksi seks cerita melayu seks gambar seks siswi smu bugil bugil gadis bugil model indonesia bugil foto bugil indonesia bugil foto 20 bugil foto agnes bugil artis bugil artis indonesia bugil gambar artis melayu bogel gambar melayu gambar bogel gadis melayu gambar lucah pramugari seks teen seks video cerita melayu seks indonesia cerita dewasa gambar bogel gambar janda bogel gambar lucah dewasa cewek bugil mahasiswi bugil model bugil