Ini pengalamanku dengan anak kelas 6 SD. Aku
tuh paling suka sama anak sekitar kelas 6 SD sampai 2 SMP. Kalau aku
sendiri adalah mahasiswa tingkat satu di Bandung. Ceritanya pada waktu
itu aku sedang jalan-jalan ke toko buku. Aku sedang ingin cari buku
komik. Pas sedang cari itu, aku melihat anak yang manis, yah.. pokoknya
cute banget deh! Putih, dan karena bajuyang dipakainya agak
ketat, buah dadanya yang agak baru tumbuh itu sedikit menjiplak di
bajunya, jadi kelihatan runcing begitu.
Aku ajak kenalan saja dia, siapa tahu bisa
dapat. Tidak usah aku kasih tahu proses kenalannya ya, soalnya.. ya
gitu deh.. pokoknya akhirnya aku tahu itu anak kelas 6 SD dan aku tahu
nomor teleponnya. Oh iya, namanya adalah Ima, aku jadi lumayan sering
menelepon dia. Habis ternyata anaknya asyik juga. Kami sering ngobrol
tentang Boys Band yang dia suka, (bukanberarti aku suka Boys Band,
kebetulan adikku banyak tahu, jadi aku ikut-ikutan tahu).Aku sudah
beberapa kali ajak dia jalan-jalan ke Mall, tapi jarang mau. Sepertinya
tidak dibolehi sama ibunya. Tapi akhirnya bisa juga. Sepertinya aku
memang sedang falling in love sama si Ima. Setiap pulang
sekolah, dia sering aku jemput, lucu deh, jadi seperti jemput adik
sendiri, nanti aku dikira pembantu pribadinya sama temennya. Biarin
deh, yang penting aku sayang sama Ima.
Nah, pada suatu hari waktu dia pulang sekolah,
aku ajak saja ke rumahku. Ternyata dianya mau.Asyik, pikirku. Habis dia
tidak pernah mau aku ajak ke rumahku. Dan pas ketika kuajak ke kamarku,
dianya mau saja dan untung tidak ada yang melihatku bawa-bawa anak SD,
kan malu juga kalau ketahuan punya cewek anak SD. Setelah beberapa kali
aku ajak ke rumah, baru kali inidia mau dan mau lagi ke kamar. Kan
kalau di kamar suasananya jadi lebih romance dan tenang karena berdua saja. Di kamar kustel kaset West Life, khan lumayan lembut tuh musiknya. Dia suka banget sama itu Boys Band.
Pertama-tama kami ngobrol biasa tentang sekolahnya, guru-gurunya,
temen-temennya, biasalah anak SD. Eh, kami akhirnya ngobrol tentang
pacaran, aku tanya saja.
“Pacar kamu siapa sih..?” sambil senyum.
“Bukannya kamu..” jawabnya.
Waduh, nih anak SD polos amat.. tapi aku seneng sih, dia ngakuin aku.
“Iya nih Ma, aku sayang banget ama kamu,” rayuku.
Dianya diam sambil menatapku malu. Waduh wajahnya itu lho, masih Fresh dan dia manis sekali. Tiba-tiba, gara-gara meliat parasnya yang cute itu, aku jadi ingin mencium bibirnya, tapi dia mau tidak ya?
“Sayang, kamu pernah ciuman belum?” tanyaku.
“Belum, tapi suka deh ngeliat orang ciuman di film-film,” katanya.
“Mau nyobain tidak?” tanyaku, to the point saja.
Dia diam saja.
“Sama kamu? nggak ah, takut.. malu..” kata Ima.
“Nggak apa-apa lagi..” jawabku.
“Coba ya.. enak kok,” kataku lagi.
“Coba deh merem!” kataku.
Dia mencoba merem, tapi melek lagi, takut katanya. Jantungnya terasa deg-degan, katanya.
“Santai saja, tidak usah tegang,” kataku.
Dia mulai merem, perlahan aku dekati wajahnya,
mulai terasa hembusan nafasnya. Lalu perlahan kusentuh bibirku dengan
bibirnya. Ketika bibir kami mulai bersentuhan, bibirku mulai bermain di
bibirnya, dia belum merespon. Dia hanya membiarkan bibirku memainkan
bibirnya, terasa sekali hembusan nafasnya, bibirnya yang begitu lembut
tapi akhirnya dia juga mulai memainkan bibirnya. Sekitar lima menit
kami berciuman. Nafas dia terengah-engah ketika selesai berciuman.
“Gimana enak tidak?” tanyaku. Dia cuma tersenyum malu-malu, “Mau lagi
tidak? tapi sekarang lebih seru lagi, kumasukkan lidah ke mulut kamu,
terus kamu nanti isep lidahku di dalem mulut kamu ya.. dan nanti
gantian kamu yang masukin lidah ke mulutku, nanti kuisep,” kata aku.
Dia merem lagi, aku dekati bibirku. Begitu kena
bibirnya, langsung aku masukkan lidahku, dia langsung menghisap, ah
enak, geli dan nikmat, terasa di mulut. Setelah itu dia masukkan
lidahnya ke mulutku, kuhisap lidahnya lengkap beserta ludah yang ada di
mulutnya. Ketika sedang asyik berciuman itu, timbul ide nakal, aku
mencoba meraba dadanya yang masih baru tumbuh. Ternyata dia tidak
menolak, dia masih terus menikmati berciuman dengan aku. Aku masih
terus meraba-meraba dadanya yang kalau dibilang sih masih kecil untuk
ukuran buah dada, tapi aku suka sekali sama buah dada yang semacam itu,
runcing dengan puting yang baru tumbuh. Aku mulai nekat, kucoba
masukkan ke dalam balik bajunya, di balik kaus singletnya (dia belum
pakai BH, tapi karena tidak pakai BH, putingnya yang baru tumbuh itu
jadi menonjol keluar, jadi kelihatan agak runcing dadanya) terdapat
gundukan kecil imut nan segar. Eh, ternyata dia mulai sadar dan
menghentikan ciumannya.
“Jangan dimasukkin dong tangannya,” kata dia.
Wah, tampaknya dia belum berani.
“Maaf deh.. aku terlalu nafsu,” kataku.
“Eh, udah sore nih, kamu aku anter pulang dulu ya,” kataku.
Anak SD, kalau belum pulang sampai sore nanti
dicariin, kan gawat kalau ibunya sampai tahu dia di kamarku. Akhirnya
hari pertama dia di rumahku diakhiri dengan belajar ciuman.
Besok-besoknya dia tidak pernah bisa main ke
rumahku. Soalnya ibunya menjemput terus. Nah, seminggu setelah dia main
ke rumahku, akhirnya dia mau lagi diajak ke rumahku. Pas pulang sekolah
aku ajak masuk lagi ke kamarku.
“Gimana sayang? masih mau terusin pelajaran ciuman kita minggu kemaren?” tanyaku.
Dia tersenyum.
“Mau dong.. yang pakai masukin lidah ya..” kata Ima.
“OK deh..” jawabku.
Dan mulailah kami ber-French kissing.
Kami berciuman sampai beberapa menit. Tapi aku kepikiran lagi sama dada
dia. Karena saking nafsunya aku ingin sekali merasakan dada cewekku
ini. Aku mencoba minta ke Ima. “Ma.. aku pengen liat.. liat dada kamu
boleh nggak..? Entar enak deh, bisa lebih enak dari pada ciuman,”
kataku. Dia diam saja sambil menatap ke arahku. Akhirnya dia mau juga
setelah kubujuk. Dia aku suruh duduk di tempat tidurku. “Kamu tenang
aja ya..” dia mengangguk. Aku perlahan-lahan membuka baju kemeja
sekolahnya, satu per satu kancingnya kubuka. Dia menatapku dengan
perasaan yang tegang. “Rilex aja lagi.. jangan tegang gitu.. tidak
sakit kok,” kataku. Akhirnya dia agak tenang.
Begitu kebuka semua, wah, ternyata masih ada
kaus singletnya yang menghalangi buah dada mininya itu. “Aku buka semua
ya..” kataku. Dia mengangkat tangannya ke atas, lalu kubuka
singletnya.Wow.. ternyata indah sekali man..! Kulitnya yang putih
mulus, masih halus sekali, buah dadanya yang baru muncul itu
menampakkan suatu kesan yang amat indah, putingnya berwarna pink itu,
membuat lidahku ingin mengulumnya. Dengan perlahan kusentuhkan lidahku
ke putingnyayang berwarna pink itu. (PS: Kalau mau mencoba sama anak
yang baru tumbuh buah dadanya, hati-hati, soalnya daerah itu masih
sensitif sekali. Kalau kesentuh keras sedikit saja, terasa sakit sekali
sama dia. Bener tidak?).
Lalu mulai kujilati dan tanganku mencoba
menyentuh puting yang satu laginya. Dia merem ketika aku menjilati
putingnya, dia tinggal memakai rok merah, seragamnya. Dia merem ketika
aku menjilat, menghisap, menyentuh, meraba buah dada imutnya itu, dan
dia mulai mendesah kenikmatan, “Ssshhssh.. mm..” desahnya, aku makin horny
saja mendengarnya dan aku makin lancar mengerjai dadanya itu. Aku
jilati bergantian kanan dan kiri, dan aku juga menjilati perutnya dan
pusarnya. Sedang menjilati tubuhnya itu, eh, timbul lagi benak nakal.
Bentuk vaginanya gimana ya? aku jadi penasaran gitu. Aku masukkan
tanganku ke dalam roknya. Kuusap-usap CD-nya yang melapisi vagina
imut-imut milik seorang anak kelas 6 SD yang manis itu.
“Ima.. kamu mau tidak membuka rok kamu..?” tanyaku.
“Mau kan sayang..?” tanyaku lagi.
“Tapi tidak apa-apa kan?” tanya Ima.
“Nggak kok..” kataku.
Dia kusuruh tiduran. Aku membuka roknya, aku
peloroti roknya, dia tinggal memakai celana dalamnya yang berwarna pink
(lucu deh, ada gambar Hello Kitty-nya), dan akhirnya aku
peloroti CD-nya. Terlihatlah sekujur tubuh telanjang seorang anak SD
yang membuatku ingin menidurinya. Terlihat vagina yang masih mulus,
belum ada bulunya dan bibir vaginanya yang mulus juga, dan aku nafsu
sekali. Aku jilati vaginanya, dianya kegelian, sehingga badannya
bergoyang ketika aku jilati bagian dalam vaginanya.
Tapi lama-lama kupikir, aku jahat sekali, nih
anak kan cewekku, masa aku tega sih. Ya sudah, aku selesai saja. Kalau
aku sampai ML, berarti aku menghancurkan masa depan seorang anak. Aku
terus menjilati vaginanya, dan aku terus menjilati bagian klitorisnya
sampai dia bergoyang-goyang. Akhirnya dia mengalami orgasme, “Aahh..
aku lemes..” Akhirnya aku sudahi jilati vaginanya dan kucium pipinya.
“Gimana enak kan..?” tanyaku.
“Iya..”
“Tidak apa-apa khan?” kataku.
“Udah sore tuh kamu mau pulang..?” tanya aku.
“Iya deh, tapi kapan-kapan lagi ya..” katanya.
“Iya deh sayangku,” kataku sambil kucium keningnya.
Yah begitulah ceritanya, aku tidak tega untuk
merenggut keperawanan cewekku sendiri. Aku sama Ima jalan sampai dua
bulan saja, karena bosan. Aku tidak pernah nge-ML sama dia dan aku
sudah berjanji tidak mau ML sama dia.
OK deh, pembaca and Lolilover, segitu
saja ceritaku. Yang mau mengirim saran, kritik, tapi jangan protes sama
ceritaku ya, kirim saja ke email-ku, dan salam hangat selalu untuk
semua pembaca dan penulis. Bye..!
Wednesday, 7 January 2009
Ima, Si Cewek Imut
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment